Haloooo semaunyaa
Kali ini saya akan menampilkan dialog Monolog buatan saya sendiri :) Jika ada yang belum mengerti apa itu monolog disini akan saya jelaskan sedikit.Menurut wikipedia bahasa Indonesia, Monolog adalah istilah keilmuan yang diambil dari kata mono yang artinya satu dan log dari kata logi yang artinya ilmu.Secara harfiah monolog adalah suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran dimana hanya dibutuhkan satu orang atau dialog bisu untuk melakukan adegan / sketsa nya . Kata monolog lebih banyak ditujukan untuk kegiatan seni terutama seni peran dan teater.
So, tidak perlu berlama-lama, ini dia teks nya :)
Monolog “Awal Kesuksesan”
Mungkin
tidak ada manusia yang sempurna. Tapi cinta yang tulus dari orang berharga di
hidupmu akan membuat setiap detik yang terlewat bagai hadiah terindah dari sang
pencipta, tapi tidak untukku.
Suatu
hari, saat seluk beluk kehidupan di mulai. Seperti biasa tak ada seorangpun
yang menganggapku ada.
(Berjalan dan memperhatikan sekitar, lalu menghela nafas dan menundukkan
kepala.)
“Setiap hari selalu
begini. Bukannya aku tidak bersyukur Tuhan. Hanya saja, kehidupan seperti ini
membuatku lemah pada segala hal. Hidup yang hampa, seperti sampah yang tak
berguna.”
(Tangan memegang dada dengan wajah sedih.)
“Aku bisa tertawa
kepada semua orang, tapi kenapa tidak ada yang mau tersenyum kepadaku? Apa aku
tidak pantas hidup dan dihargai?”
(Terjatuh
sambil menutup wajah dengan kedua tangan dan menangis)
“Sekali saja Tuhan,
hanya sedetikpun tidak apa. Satu kali saja ada orang yang peduli padaku, aku
akan menghargainya seumur hidup.”
(Seketika
menghapus air mata dan tersenyum penuh arti.)
“Tapi aku yakin Tuhan
itu adil. Selalu memberi kemudahan pada hidup setiap hambanya.”
Semenjak itu, setiap waktu yang terlewat kulakukan dengan
terus belajar dan berusaha menunjukkan pada dunia bahwa aku ada. Aku pantas
untuk dianggap oleh orang lain. Karena, itu tujuan hidupku.
“Mungkin dulu langit
boleh menertawakan hidupku. Dulu hujan boleh seenaknya menenggelamkanku dalam
ribuan titik airnya yang jatuh. Tapi sekarang, aku percaya bahwa Tuhan itu sangat
adil, ada saat aku harus jatuh dan terbang dengan sayap kerja keras karena
keyakinan yang utuh.”
Kita sebagai manusia, hendaknya selalu berjuang
memperbaiki segalanya. Tetap meneruskan hidup demi mencapai hal yang kita
impikan.
END